Cilebut..., pasti kalian agak kurang mengenal kota ini kan. Cilebut adalah kota sesudah Bojong Gede dan sebelum Bogor. Cilebut adalah kota kecil yang sejuk dan masih banyak pepohonannya.
Kalo kalian turun di Stasiun Cilebut (stasiunnya tidak besar dan cukup ramai oleh penumpang dan pedangang), di sana cukup banyak pedagang buah (khususnya buah jeruk) dan para petugas yang selalu siap untuk memeriksakan karcis para penumpangnya. Kalo dilihat sekilas stasiun Cilebut itu mirip-mirip dengan stasiun Citayam dan Bojong Gede (bentuk stasiunnya). Sebuah bentuk bangunan tua yang berbeda seperti bangunan stasiun modern lainnya (dari mulai stasiun Depok lama sampai Mangga Besar) terkecuali stasiun kota, yang stasiunnya masih menggunakan bangunan tuanya.
Sekeluarnya dari stasiun, seperti biasa kalian akan melihat tukang ojek dan angkutan kota yang menawarkan jasanya. Oya, di sepanjang stasiun Cilebut cukup banyak toko-toko dan warung-warung makanan yang berjejer.
Memang sih akses jalan di Cilebut tidak begitu besar (jalannya kecil) tapi jalan disana belum rusak seperti yang terdapat pada stasiun Depok lama, Citayam dan Bojong Gede. Juga disepanjang jalan terdapat kali Ciliwung yang lumayan masih bersih airnya (tidak seperti di Jakarta).
Oya, kalo pagi hari kalian bisa melihat gunung (aku ga tau itu gunung apa) di sepanjang jalan menuju ke stasiun dan sesampainya di stasiun, gunung itu akan terlihat semakin besar, cantik sekali.
Satu lagi yang mungkin baru masyarakat asli sana saja yang sudah tau (pendatang belum banyak yang tau looo...) adalah jalan dari komplek aku menuju jalan raya, terdapat jalan tembusan ke Cibinong. Jalan ke Cibinong itu di pisah oleh kali Ciliwung, jadi dibuatlah jembatan gantung. Setiap hari adek aku yang sekolah di Cibinong lewat jalan itu pake ojek, kata adek aku serem juga sih soalnya jembatannya suka bergoyang karena belum terbuat dari beton. Apalagi kalo musim hujan jalanan becek (soalnya masih tanah) trus jembatannya licin, jadi harus hati-hati kalo lewat jembatan gantung.
Aku sempet mikir, kalo aja banyak orang yang tau (sampe Pemda setempat mungkin) pasti akan dibangun jembatan beton dan jalan untuk akses tercepat ke Cibinong. Tapi kalo gitu Cilebut bisa jadi kota ramai lagi dong. Yah, memang ada positif dan negatifnya sih.
Segini dulua aja ya. Nanti aku lanjutin lagi deh. Ok.
Kalo kalian turun di Stasiun Cilebut (stasiunnya tidak besar dan cukup ramai oleh penumpang dan pedangang), di sana cukup banyak pedagang buah (khususnya buah jeruk) dan para petugas yang selalu siap untuk memeriksakan karcis para penumpangnya. Kalo dilihat sekilas stasiun Cilebut itu mirip-mirip dengan stasiun Citayam dan Bojong Gede (bentuk stasiunnya). Sebuah bentuk bangunan tua yang berbeda seperti bangunan stasiun modern lainnya (dari mulai stasiun Depok lama sampai Mangga Besar) terkecuali stasiun kota, yang stasiunnya masih menggunakan bangunan tuanya.
Sekeluarnya dari stasiun, seperti biasa kalian akan melihat tukang ojek dan angkutan kota yang menawarkan jasanya. Oya, di sepanjang stasiun Cilebut cukup banyak toko-toko dan warung-warung makanan yang berjejer.
Memang sih akses jalan di Cilebut tidak begitu besar (jalannya kecil) tapi jalan disana belum rusak seperti yang terdapat pada stasiun Depok lama, Citayam dan Bojong Gede. Juga disepanjang jalan terdapat kali Ciliwung yang lumayan masih bersih airnya (tidak seperti di Jakarta).
Oya, kalo pagi hari kalian bisa melihat gunung (aku ga tau itu gunung apa) di sepanjang jalan menuju ke stasiun dan sesampainya di stasiun, gunung itu akan terlihat semakin besar, cantik sekali.
Satu lagi yang mungkin baru masyarakat asli sana saja yang sudah tau (pendatang belum banyak yang tau looo...) adalah jalan dari komplek aku menuju jalan raya, terdapat jalan tembusan ke Cibinong. Jalan ke Cibinong itu di pisah oleh kali Ciliwung, jadi dibuatlah jembatan gantung. Setiap hari adek aku yang sekolah di Cibinong lewat jalan itu pake ojek, kata adek aku serem juga sih soalnya jembatannya suka bergoyang karena belum terbuat dari beton. Apalagi kalo musim hujan jalanan becek (soalnya masih tanah) trus jembatannya licin, jadi harus hati-hati kalo lewat jembatan gantung.
Aku sempet mikir, kalo aja banyak orang yang tau (sampe Pemda setempat mungkin) pasti akan dibangun jembatan beton dan jalan untuk akses tercepat ke Cibinong. Tapi kalo gitu Cilebut bisa jadi kota ramai lagi dong. Yah, memang ada positif dan negatifnya sih.
Segini dulua aja ya. Nanti aku lanjutin lagi deh. Ok.